Friday, January 27, 2006

PUISI

HILANG

Wajah kita entah telah kemana?
Atas nama mode dan modernitas
Bagaikan darah tersiram air kulit kita terkelupas
Atas nama globalisasi kita menciut menggigil takut terhempas

Wajah kita entah telah kemana?
Atas nama trend dan trendi
Kita hilang rupa tertutup bedak dan gincu-gincu impor

Wajah kita entah telah kemana?
Atas nama gaya dan gairah
Kita hilang rasa tertabur Mc Donald
Tersiram coca cola

Wajah kita entah telah kemana?
Atas nama keren dan karena ita-itu
Kita hilang bau tererosi cologne dan parfum siapa?
08 Januari 2006 02:01


NYANYIKAN SEDIH UNTUK NEGERI

Kepada burung yang selalu bernyanyi di pagi hari
Lantunkan senandung tangis di hari ini
Senandung pengiring negeri
Penghibur ibu pertiwi

Kepada burung yang selalu bernyanyi di pagi hari
Nyanyikan syair yang paling sedih
Untuk negeri yang sedang dirundung pedih ini
Agar kami semua mengerti

Kepada burung yang selalu bernyanyi di pagi hari
Negeri ini tak boleh lagi menari di malam hari
Sebab bencana kini hadir silih berganti

Kepada burung yang selalu bernyanyi di pagi hari
Sampaikan salam kami untuk malam hari
Lusa jangan ada lagi yang mati
Harapan negeri ini belum saatnya pergi

19 Januari 2006

No comments: